Rabu, 14 Desember 2011

uji hipotesis

Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Kebenaran (benar atau salahnya ) suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali kita memeriksa seluruh populasi. (Memeriksa seluruh populasi? Apa mungkin?). Lalu apa yang kita lakukan, jika kita tidak mungkin memeriksa seluruh populasi untuk memastikan kebenaran suatu hipotesis? Kita dapat mengambil sampel acak, dan menggunakan informasi (atau bukti) dari sampel itu untuk menerima atau menolak suatu hipotesis.
Nilai yang diasumsikan dinyatakan dalam :
  •  Ho atau null hypothesis
  •  H1 atau alternative hypothesis
Null hypothesis diuji berhadapan dengan alternative hypothesis. Teori pengujian hipotesis akan memutuskan apakah apakah Ho ditolak atau diterima. Keputusan menolak atau menerima didasarkan pada test statistik yang diperoleh dari sampel, setelah dibandingkan dengan nilai kritis dari distribusi statistik yang bersangkutan dalam tabel.

TIPE HIPOTESIS :
Tipe  A → Ho : µA = µB
                    H1 : µA ≠ µB
Tipe  B → Ho : µA ≤ µB
H1 : µA > µB
Tipe  C → Ho : µA ≥ µB
H1 : µA < µB

PENGUJIAN HIPOTESIS :
1. Tentukan Ho dan H1 (ini tergantung pada jenis hipotesis yang dipakai dan soal seperti apa yang hendak kita kerjakan sesuai tipe hipotesis diatas).
2. Tingkat signifikan 5 % atau 1% (ini adalah tingkat ketelitian peneliti dalam menguji hipotesis, jadi semakin kecil tingkat signifikan akan semakin teliti pengujian ini)
3. Statistik uji : t (student)  jika sampel kurang dari sama dengan 30 dan z (normal)  jika sampel lebih dari 30.
4. Komputasi :
5. daerah kritik -z1/2(1-a)<z<z1/2(1-a)      dan -t(1-p)<t<t(1-p)
6. Keputusan uji. Jika z atau t berada pada daerah kritik maka Ho ditolak.
7. Kesimpulan

sumber :  http://elnicovengeance.wordpress.com/2011/07/20/uji-hipotesis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar